Review Terbaru 5 Produk Paylater Jebolan Start-Up Unicorn

Pandemi di awal tahun 2019 jadi momentum buat startup unicorn di bidang e-commerce. Lockdown sana-sini nyatanya tidak bisa menghambat animo masyarakat Indonesia checkout barang dari rumah.

Akhirnya, paylater jadi salah satu jenis transaksi paling merajalela. Riset dari Lokadata menyebut intensitas pemakaian paylater naik 22,5% sejak pandemi. Sebagian besar transaksi paylater adalah untuk transportasi, makanan, dan pinjaman online.

Tapi sebenarnya, sebagus apa sih produk paylater jebolan start-up unicorn? Mana yang paling bagus? Simak reviewnya di bawah ini, kita mulai dari OVO Paylater dulu ya…

1. OVO Paylater

OVO Paylater adalah produk paylater pertama yang akan kita kupas tuntas di sini. Per 2020 kemarin, transaksi di OVO bikin kaget, karena lonjakannya mencapai 267%.

Salah satu keuntungan pakai OVO Paylater adalah integrasinya dengan 2 aplikasi super, yaitu Grab dan Tokopedia. Grab terkenal punya banyak promo, sehingga wajar sebagian besar transaksi OVO Paylater terpakai untuk layanan GrabFood dan GrabBike/Car.

Tahun rilis Mei 2019
Limit Rp1 juta – 10 juta
Jangka waktu pelunasan 3 – 12 bulan
Bunga 2,9% flat
Biaya lainnya Biaya penanganan 5% dari total tagihan
Denda keterlambatan 0.1% dari total tagihan/hari
Jangkauan pemakaian Grab, Tokopedia
Kekurangan –        Kriteria pengguna OVO Paylater masih kurang jelas

–        Bisa mendadak nonaktif sendiri, tanpa alasan apapun

2. Gopaylater

Tidak mau kalah dari pesaing beratnya, Gojek juga merilis produk paylater yang dinamai Gopaylater.

Soal bunga sama denda sih, Gopaylater unggul daripada OVO Paylater. Tapi kalau fitur lain seperti limit dan jangkauan pemakaian, Gopaylater perlu penyempurnaan lagi kalau ingin 11/12 dengan rival terberatnya.

Sampai review ini ditulis, layanan Gopaylater masih terbatas di dalam aplikasi Gojek saja.

Tapi berhubung sekarang Gojek sama Tokopedia udah “menikah”, ada kemungkinan Tokopedia bakal pasang Gopaylater, kita lihat saja ke depannya hehehe…

Tahun rilis September 2019
Limit Rp500 ribu – 1 juta
Jangka waktu pelunasan 30 hari
Bunga 0%
Biaya lainnya Biaya langganan Rp12,5 ribu (gratis bulan pertama)
Denda keterlambatan Rp2 ribu/hari setelah grace period 5 hari
Jangkauan pemakaian Seluruh layanan Gojek
Kekurangan –        Penggunaannya terbatas di layanan Gojek saja

–        Tidak bisa langsung aktif, harus pengajuan dulu

–        Tenor pelunasan terlalu pendek

–        Limit kredit kurang tinggi (menurut saya sih)

3. Shopee Paylater

Buat Anda yang suka checkout barang, pasti sudah tidak asing lagi dengan Shopee Paylater. Dulu di awal rilis, Shopee Paylater ini bikin heboh banget, terutama di kalangan ibu-ibu arisan.

Dulu, Shopee menetapkan bunga 0% buat produk paylater-nya. Selain tanpa bunga, pengguna Shopee Paylater juga sering dapat gratis ongkir.

Ya, tapi itu dulu. Sekarang promonya sudah tidak sebanyak itu. Bunganya juga sudah naik jadi 2,95%.

Tahun rilis Maret 2019 (beta)
Limit Rp500 ribu – 6 juta
Jangka waktu pelunasan 1 – 6 bulan
Bunga 2.95% flat
Biaya lainnya Biaya penanganan 1% dari total tagihan
Denda keterlambatan 5% dari total tagihan/bulan
Jangkauan pemakaian Seluruh layanan Shopee
Kekurangan –        Limit bisa turun tiba-tiba tanpa pemberitahuan

–        Tenor tergolong pendek

–        Denda bulanan langsung berlaku 1 hari setelah telat bayar

4. Bukalapak Paylater

Sudah dengar kabar kalau Bukalapak mau IPO bulan Agustus 2021? Nah, Bukalapak ini startup unicorn selanjutnya yang rilis produk paylater.

Fitur #BayarNanti tersebut baru rilis pertengahan 2020 lalu, jadi wajar ya kalau masih belum sempurna.

Tenor waktu pelunasannya juga hanya 30 hari, dengan limit maksimum Rp500 ribu saja. Tapi bunga Bukalapak Paylater 0%, jadi lumayan lah, tidak kecewa-kecewa amat.

Tanggal rilis Juli 2020
Limit Rp50 – 500 ribu
Jangka waktu pelunasan 30 hari
Bunga 0%
Biaya lainnya Biaya pelayanan 5% dari total tagihan
Denda keterlambatan Bunga tagihan jadi 4% + biaya keterlambatan 6% dari total tagihan
Jangkauan pemakaian Terbatas ke pembelian produk di Bukalapak
Kekurangan –        Fitur masih sangat terbatas

–        Tenor pelunasan terlalu pendek

–        Biaya pelayanan tetap harus dibayar meski transaksi batal

–        Limit terlalu rendah

5. Traveloka Paylater

Startup unicorn yang menurut saya punya produk paylater terbaik dan anti mainstream adalah Traveloka. Ya, Anda tidak salah baca.

Faktanya, Traveloka Paylater sudah dirilis bahkan sebelum pandemi, yaitu di pertengahan 2018. Tapi karena masih disempurnakan di sana-sini, promosi masifnya baru jalan awal 2020 kemarin.

Salah satu alasan terbesar kenapa saya sangat suka Traveloka Paylater adalah karena produk paylater satu ini punya kartu kredit fisik, lain dari yang lain.

Traveloka Paylater Card (TPC) bisa dipakai di mana saja, baik merchant online atau offline, lokal sampai internasional!

Selain itu limitnya juga tinggi, yaitu sampai Rp50 juta. Soal bunga, TPC tidak tanggung-tanggung, cuma 2% flat/bulan, dan tagihannya juga bisa dilunasi maksimal sampai 2 tahun.

Berasa sultan pokoknya pas pegang TPC, padahal lagi miskin hehehe

Tanggal rilis Juni 2018
Limit Rp3 – 50 juta
Jangka waktu pelunasan 1 – 24 bulan
Bunga 0%
Biaya lainnya
Denda keterlambatan 1% dari total tagihan sampai maks. Rp100 ribu/bulan
Jangkauan pemakaian Merchant online dan OFFLINE, lokal – internasional
Kekurangan Belum terlalu terkenal (mungkin gara-gara Traveloka bukan aplikasi marketplace produk ya?)

Demikian review saya tentang produk-produk paylater jebolan startup unicorn di Indonesia. Dari semua paylater di atas, favorit saya tetap Traveloka Paylater Card, biar bisa pura-pura jadi sultan 🤣

Anda suka yang mana? Share di kolom komentar ya!

Tinggalkan komentar