Pafimagelangkab.org menjadi salah satu pihak yang aktif memberikan edukasi terkait kesehatan, termasuk usus buntu. Adapun usus buntu itu sendiri adalah kondisi dimana apendiks atau usus buntu mengalami peradangan sehingga kemudian membengkak.
Akibatnya, penderita akan mengalami nyeri pada perutnya khususnya bagian kanan bawah. Usus buntu disebabkan oleh berbagai hal. Namun biasanya, kondisi yang juga disebut apendisitis ini disebabkan oleh sumbatan pada usus buntu itu sendiri.
Daftar Isi
Gejala Usus Buntu
Rasa nyeri pada perut yang sudah disebutkan sebelumnya dikenal sebagai ciri-ciri usus buntu yang utama. Akan tetapi, kondisi ini juga memiliki gejala lainnya sebagai berikut:
- Malaise atau rasa lelah serta tidak enak badan
- Perut kembung yang diakibatkan oleh terjadinya penumpukan gas dalam perut
- Sembelit atau justru diare
- Demam ringan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
Khusus untuk nyeri perut itu sendiri, kalau pada penderita usus buntu biasanya menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut.
- Nyeri akan semakin meningkat jika bergerak, bersin, batuk atau saat perut bagian kanan bawah ditekan
- Nyeri akan muncul tiba-tiba di bagian ulu hati atau di tengah perut
- Nyeri tersebut akan berpindah ke perut bagian bawah bawah dalam kurun waktu beberapa jam dan nyeri ini akan bertahan di area tersebut serta terasa semakin parah
3 Fakta Seputar Usus Buntu
Sakit usus buntu ini bisa dialami oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan, balita pun bisa mengalaminya. Selain itu, usus buntu juga lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Selain hal tersebut, masih ada fakta lain usus buntu yang perlu diketahui sebagai berikut:
1. Nyeri Pada Betis Bisa Menjadi Salah Satu Ciri-Ciri Radang Usus Buntu
Bagaimana nyeri betis menjadi salah satu gejala apendisitis? Pada saat seseorang merasa nyeri pada perut kanan bawahnya, dia akan secara otomatis mengangkat kakinya.
Kegiatan ini biasanya refleks dilakukan guna meredakan rasa nyeri yang dialaminya. Namun, tindakan tersebut ternyata bisa memicu rasa nyeri merambat ke area betis.
2. Cabai Tidak Menyebabkan Usus Buntu
Tidak sedikit orang yang menuduh cabai dan biji-bijian sebagai biang keladi terjadinya usus buntu. Padahal, tuduhan ini belum terbukti kebenarannya dan risiko terjadinya usus buntu yang diakibatkan oleh biji-bijian sangat rendah.
Hal ini dikarenakan biji-bijian dan cabai yang dikonsumsi akan diproses terlebih dahulu oleh sistem pencernaan. Tentunya, biji-bijian tersebut akan hancur bahkan sebelum mencapai usus buntu.
Tetapi memang mengkonsumsi cabai dalam jumlah tinggi bisa mengakibatkan masalah pencernaan. Diantaranya adalah mulas serta mual muntah dan ini sering disalah artikan sebagai gejala usus buntu.
3. Usus Buntu Tidak Bisa Sembuh Sendiri
Usus buntu termasuk kondisi serius yang perlu ditangani. Tidak baik membiarkan infeksi dan peradangan usus buntu terus berlanjut. Sebab, ini akan membuat usus buntu menjadi pecah.
Kalau sudah pecah, bakteri akan masuk dalam pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya sepsis. Kalau sudah begini, organ lain seperti jantung, ginjal serta hati bisa terganggu.
Lalu bagaimana cara mengobati usus buntu? Untuk ini, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu. Baru setelah itu akan dilakukan penanganan yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya.
Terkait dengan obat-obatan, biasanya yang sering direkomendasikan adalah pereda gejala dan antibiotik. Namun, obat-obatan ini hanya akan bekerja jika kondisi usus buntunya masih ringan, dan kalau pengobatan berhasil operasi tidak perlu dilakukan.
Hanya saja, radang usus buntu biasanya akan kambuh lagi kalau tidak dioperasi. Maka dari itu, dokter biasanya menyarankan tindakan tersebut.
Lebih dari itu, sebaiknya jaga kondisi tubuh sebaik mungkin agar tidak sampai mengalaminya. Hal ini sangat dianjurkan bahkan oleh para dokter serta organisasi kesehatan termasuk organisasi bidang farmasi seperti pafimagelangkab.org.